Kamis, 22 Desember 2011

Catatan Kecil di Hari Ibu

Tanpa ada maksud mengurangi atau mengabaikan rasa kasih sayang yang juga diberikan oleh Etta (Ayah), saya sengaja menulis catatan kecil ini di hari Ibu untuk mengabadikan sejuta cinta kasih dari seorang Ibu kepada kami (anak-anaknya). Meski sebenarnya sudah terukir indah dalam hati dan pikiran ini tentang kasih Ibu, namun belum puas dan tak lengkap rasanya jika saya belum memuatnya dalam sebuah catatan. Juga sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ibunda tercinta yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi kami sekeluarga.

Sangat banyak kata yang dapat mendeskripsikan sosok seorang Ibu,. Akan tetapi, mengingat saya bukanlah seorang sastrawan yang mampu menciptakan kata-kata yang indah dan menarik. Juga saya ini bukanlah ahli puisi yang dengan mudah bisa menghasilkan sebuah puisi untuk seorang Ibu. Namun cukuplah bagi saya mengartikan sosok Ibu sebagai orang yang berhati lembut penuh perhatian. Ia adalah pejuang yang tangguh dalam keluarga. Ibu, adalah pemimpin, teladan, dan guru bagi kami yang melebihi arti sebenarnya  dari profesi seorang guru. Bagiku, Ibu adalah segalanya dalam hidup ini. Ia adalah malaikat yang diutus oleh Tuhan. She’s Everything.
Sebuah pepatah bugis mengatakan: Iyaro To Matoammu, Puang Alla Ta’ala Mallinomu..., jaji sompa madecengngi pajajiammu. Artinya, Kedua Orang Tuamu adalah wujud dari Tuhanmu di Dunia, jadi hormati dan perlakukan mereka sebaik mungkin.

Rasulullah SAW sendiri telah menempatkan derajat Ibu 3 kali lebih tinggi dari Ayah. Beliau berkata, orang yang harus dihormati adalah Ibumu, Ibumu, Ibumu, lalu Ayahmu. Bagi saya pribadi, Allah SWT telah mengutus Rasul sebagai teladan bagi Ummat Islam, sementara Ibu adalah perwakilan-Nya yang juga bisa dikatakan sebagai wujud nyata Allah SWT dalam hal kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Hal ini jelas senada dengan pepatah bugis tadi.
Selain itu, begitu pentingnya kehadiran Ibu dan manfaat yang diberikan oleh seorang Ibu terhadap anaknya, sehingga ada sebuah bait sajak yang mengatakan ‘aku tak butuh Tuhan, aku tak butuh guru, namun yang kubutuhkan hanya seorang  Ibu’.
Artinya, begitu mulia dan berharganya nilai kasih sayang dari seorang Ibu, sehingga posisinya tak tertandingi oleh siapapun. Karena, tanpa Ibu kita bukan siapa-siapa. Jadi wajar saja jika seorang ibu diibaratkan sebagai sumber kehidupan.

Meskipun masih banyak Ibu yang menelantarkan anaknya, namun  menurut saya sosok Ibu itu tidak akan tergantikan. Tak ada yang bisa menandingi keluhuran hatinya. Ketika ada seorang Ibu yang berani menelantarkan anaknya, itu bukan merupakan ekspresi dari hatinya. Namun bisa saja karena ada bisikan dari luar.
Dan yang perlu diingat, hati seorang Ibu seperti halusnya sutra, begitulah halusnya belaian kasih sayang seorang Ibu. Meski sepanjang kehidupannya senantiasa disertai dengan berbagai penderitaan khususnya saat membesarkan buah hati tercinta, hati ibu senantiasa lembut sepanjang masa. Dan hal itu tidak menurunkan kualitas kasih sayang seorang IBU.

Sangat pantas jika saya menyatakan bahwa hingga detik ini dan sampai kapanpun, kasih seorang Ibu belum ada yang terbalas dan tidak akan pernah ada seorang anak yang mampu membalasnya. Melainkan yang bisa kita lakukan sebagai anak yakni dengan membahagiakan Ibu kita. Itulah perwujudan rasa cinta seorang anak kepada Ibunya. Bukan membalas.

Saya teringat pesan dari seorang ulama saat masih kuliah dulu, ia mengatakan bahwa kehancuran suatu keluarga/bangsa itu sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku kaum perempuannya, jika perempuannya baik, maka baik pula keluarga/bangsa itu, tapi jika perempuannya ‘rusak’, maka rusak pula keluarga/bangsa itu. Pesan penting bagi kaum perempuan berkenaan dengan momen hari Ibu, hendaklah menjadi sosok peneduh dunia, dan sumber inspirasi di setiap langkah seorang anak. Karena memang sosok Ibu ini merupakan tempat berteduh di dunia, dan juga jadilah seorang Ibu yang menjadi sumber kehidupan orang banyak, bukan hanya dalam keluarga saja.
Terima Kasih Ibu..., Terima Kasih Ibu..., Terima Kasih Ibu..., Terima Kasih Ayah.
Selamat Hari Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar