Kamis, 15 Maret 2012

cintaku di karate (3) - akhirnya bersemi

Aku Jatuh Cinta.., hahahaa...kata yang sering kudengar, kubaca dan kutonton dalam film atau sinetron yang untuk kali ini menjadi bagian penting dalam tulisanku, dan tentu hidupku.

Entah harus memulai dari mana kisah ini. Sulit rasanya bagi saya untuk mendeskripsikan perasaan saya terhadap seseorang dalam sebuah tulisan. Namun dengan kata-kata sederhana saja cukup bagi saya untuk melanjutkan note-noteku dalam blog ini. Jika sinetron boleh punya episode dan selalu bersambung di akhirnya, maka tidak ada salahnya jika ceritaku ini juga berseri sesuai dengan urutan kejadian atau keadaan-keadaan yang saya alami. Note-ku kali ini telah memasuki episode ketiga, di mana harapan-harapanku dalam catatan sebelumnya kini menjadi kenyataan. Benar kata pepatah bahwa "cinta itu datang karena kebiasaan". Yaa.., biasa bertemu, biasa dalam satu kegiatan bersama, biasa berkomunikasi, biasa mengungkapkan kekaguman masing-masing satu sama lain dst., akhirnya perasaan suka (cinta) pun hadir di tengah-tengah kami dan mempersatukan dua insan berbeda. Saya telah mengalaminya sendiri.

Sebenarnya pengalaman jatuh cinta bukan kali ini saja saya mengalaminya, namun beberapa saat yang lalu saya pun pernah mengalami dan melaluinya dengan cerita yang berbeda. Hanya saja sekarang keadaannya jauh lebih berbeda dari sebelumnya. Kisah itu bermula pada akhir tahun 2010 lalu saat saya pertama kali melihat dan melatihnya dalam suatu kesempatan latihan karate di aula serbaguna tempat saya sering melatih. Decak kagum, salah tingkah, dan simpati menjadi reaksi awal yang saya alami saat pertama kali melihat wajahnya yang menurut gambaran hatiku dia orangnya pendiam, sabar, kalem, ayu, dan masih banyak lagi pujian-pujian lainnya yang untuk saat ini belum terpikirkan olehku karena perasaan nervous alias gugup, namun akan terus terpikirkan nanti.

Latihan, latihan dan latihan. Aktifitas yang berulang yang terus kulakukan karena kecintaanku terhadap olahraga beladiri (karate) sangat tinggi. Terlepas dari "cintaku" yang lain dari karate.

Merasakan jatuh cinta pada seorang wanita bukanlah kali pertama dalam hidupku. Sudah pernah saya alami sebelumnya namun belum sempat kudalami karena usia hubungan itu yang relatif sangat singkat.  Kali ini, semua berbeda. Selama kurun waktu setahun saya melakukan PDKT (istilah orang-orang yang berarti "Pendekatan") dengan "dia" si pujaan hati, barulah pada awal februari lalu saya bisa memenangkan hatinya. Hehehee...(jadi malu).  Waktu yang tidak sebentar bagi saya untuk mengenal pribadi seorang gadis seperti dia.

Dalam benakku sering timbul pertanyaan yang berulang, kenapa saya mencintainya? kenapa harus dia? kenapa bukan yang lain? Ketika terbersit dalam pikiran tentang pertanyaan-pertanyaan itu, jawabannya cuma satu, kembali lagi ke "hati" (lho..kenapa harus hati Hen?). Iya, jawabku "hati" karena hatiku merasa bahagia saat mengucapkan kalimat cinta dan sayang kepadanya, hatiku merasa tenang saat berada di dekatnya, saat bersama dia dalam setiap kesempatan, karena hatiku-lah yang memilih dia, bukan pikiranku. 

Sebulan sudah hubungan kami berjalan sebagai "adik - kakak". Berharap ini yang terakhir, ini yang terbaik, ini jodohku. Amin