Selasa, 29 November 2011

yang ke-dua puluh empat tahun

Hari berganti, usia pun bertambah atau malah sebaliknya berkurang. Semua tergantung interpretasi masing-masing dalam mengartikan pergantian usia yang dialami. Bagi saya pribadi, pergantian usia merupakan pemberitahuan atau mungkin sebuah peringatan (warning) tentang masa hidup yang diberikan oleh Sang Pemilik Kehidupan (ALLAH SWT) bahwa kita harus segera me-refresh segala hal dalam hidup ini yang terangkai selama perjalanan hidup kita untuk kemudian menyusun strategi dalam menentukan langkah ke depannya demi sebuah progress kehidupan yang jauh lebih baik. Bukan hanya sekedar celebrate atau semacamnya yang bersifat duniawi. Lebih dari itu setiap saat sebenarnya kita dituntut untuk segera meninggalkan perilaku-perilaku negatif yang mendominasi atau bahkan menjadi pengisi kehidupan kita selama ini.

Perjalanan hidup kian terasa setelah usia kita terus bertambah. Dari yang tadinya belasan kini menjadi puluhan, setengah abad dan seterusnya. Meningkatnya usia seseorang seyogyanya diikuti pula dengan bertingkatnya kesadaran akan arti kehidupan yang tidak hanya sekedar lahir, menjadi remaja/dewasa, lalu menikah dan memiliki anak/cucu dan seterusnya. Siapapun Anda, tentu tahu arti kehidupan dan mempunyai cara tersendiri untuk menjalaninya. Namun, dominasi kebaikan adalah cara paling bijak menjalani kehidupan yang sangat berharga ini.

Tidak ada maksud untuk menasehati dalam hal penulisan catatan ini. Hanya sekedar reminder untuk diri sendiri, demikian pula untuk Anda yang kebetulan membaca dan kembali teingat dengan usia masing-masing yang di satu sisi kian bertambah, tapi di sisi lain semakin berkurang. Sebagai orang yang beragama Islam, saya meyakini bahwa usia seorang manusia (ummat Muhammad) kemungkinan besar tidak melebihi usia dari Rasulnya yang hanya berusia 63 tahun. Kalaupun ada di antara kita yang usianya lebih dari usia Baginda Rasul, itu hanya bonus dari ALLAH SWT. Akan tetapi dengan usia lebih tersebut, sangat bijak rasanya jika dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berbenah. Namun jangan menunggu bonus untuk berbenah. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang. InsyaAllah bisa! Semoga saya pun bisa.

Saya merasa sangat bahagia bisa sampai pada usia yang ke dua puluh empat di tahun ini. Banyak hal yang kini menjadi poin-poin penting dalam menyusun langkah ke depannya. Utamanya dalam hal agama. Pergantian usia hari ini sebenarnya sama saja dengan tahun sebelumnya. Namun yang membedakan tentu harus ada. Bukan dari usianya. Bukan dari perayaannya. Bukan pula dari berapa banyak ucapan dan hadiah yang kita terima. Tapi, semua menjadi beda berdasarkan upaya kita masing-masing untuk memulai suatu komitmen ke depannya dalam merangkai sebuah perjalanan hidup yang lebih baik. Saya teringat dengan ucapan seorang sastrawan bahwa, "tugas manusia sebenarnya bukan menaklukkan waktu, tapi menciptakan sebuah kenangan indah yang akan diucap/dikenang dengan manis di masa yang akan datang". Jadi, tugas kita sebenarnya bukan menaklukkan waktu, melainkan menjalani waktu dengan menghasilkan sebuah karya-karya cemerlang yang membahagiakan diri, keluarga, dan sesama manusia yang kemudian menjadi sebuah sejarah kehidupan yang dapat senantiasa kita kenang di masa yang akan datang. Dengan begitu kebahagiaan dan arti kehidupan yang sebenarnya telah kita temukan. Bahkan sangat dekat.

Tidak perlu berlama-lama lagi. Sudah saatnya saya/kita untuk segera memulai. Dimulai dengan mengakhiri catatan ini dan melakukan tindakan nyata.
Selamat berjuang sahabat-sahabatku, semoga kita bisa menciptakan yang terbaik. Terima kasih atas do'a dan ucapan ulang tahunnya. Semoga segera di ijabah. Amin